1.1 Ciri-ciri Penularan Penyakit Menular PernafasanPenyakit menular pernafasan disebabkan oleh masuknya patogen ke dalam tubuh melalui saluran pernafasan, seperti tenggorokan, rongga hidung, trakea, atau bronkus, sehingga menimbulkan serangkaian penyakit pernafasan menular. Penyakit menular pernafasan tradisional yang umum (seperti influenza) dan penyakit menular pernafasan yang baru muncul (seperti COVID-19, SARS, MERS, dll.) terutama ditularkan melalui tetesan pernafasan dan kontak, dan ada juga kemungkinan penularan aerosol. Penyakit ini ditandai dengan jalur penularan yang kompleks, jangkauan penularan yang luas, dan kerentanan universal di antara populasi, sehingga menjadikan mereka rentan terhadap wabah dan epidemi, serta sulit dikendalikan.
1.2 Peran Udara dalam Penularan Penyakit Menular PernafasanUdara dan aerosol serta partikel droplet di udara merupakan media penting dalam penularan penyakit infeksi pernafasan. Risiko terjadinya infeksi silang penyakit infeksi saluran pernapasan berkaitan dengan faktor-faktor seperti volume ventilasi pernapasan pasien, jumlah patogen yang dihembuskan pasien, ukuran tetesan, jumlah pasien, volume ventilasi, dan laju pergantian udara di rumah sakit. ruangan, waktu paparan, jarak antara orang yang terpapar dan pasien, dan apakah personel terkait memiliki pelindung masker. Memperkuat ventilasi dapat mengencerkan inti tetesan yang dihembuskan pasien, menghilangkan polutan udara dalam ruangan, mengurangi konsentrasi patogen, sehingga mengurangi risiko infeksi silang penyakit menular pernapasan.
Udara di sekitar tempat tinggal penderita penyakit menular pernafasan juga dapat tercemar dan meningkatkan risiko penularan silang penyakit, yang perlu diwaspadai dan dihargai. Aerosol mikroba yang mengandung patogen dapat tersuspensi di udara, dan jika terhirup langsung melalui saluran pernapasan dapat menyebabkan infeksi.
1.3 Persyaratan Disinfeksi Udara untuk Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular PernafasanDisinfeksi udara merupakan cara penting untuk memutus jalur penularan penyakit menular pernafasan dan merupakan salah satu mata rantai utama dalam mengendalikan penyebaran penyakit menular pernafasan. Mengambil metode desinfeksi udara dinamis yang ilmiah dan tepat selama kegiatan medis dapat secara efektif mengendalikan terjadinya infeksi di rumah sakit dan penularan silang berbagai penyakit menular pernafasan.
2 Metode Disinfeksi Udara yang Umum untuk Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular PernafasanSesuai dengan persyaratan pedoman nasional dan dikombinasikan dengan hasil penelitian literatur dalam dan luar negeri, artikel ini secara singkat memperkenalkan metode desinfeksi udara yang umum untuk pencegahan dan pengendalian penyakit menular pernafasan, termasuk ruang lingkup penerapan, metode penggunaan, dan dampak dari desinfeksi fisik dan kimia. Institusi medis dan bidang terkait dapat memilih sesuai dengan kondisi aktual dan kondisi lingkungan.
2.1 Disinfeksi Fisik
VentilasiTermasuk ventilasi alami dan ventilasi mekanis. Ventilasi alami mengacu pada pertukaran udara melalui perbedaan kepadatan antara udara dalam dan luar ruangan yang disebabkan oleh tekanan termal atau tekanan angin.
Ventilasi mekanismengacu pada pergerakan udara melalui pemasangan peralatan ventilasi, menggunakan tenaga yang dihasilkan oleh fan dan exhaust fan. Dibandingkan dengan ventilasi alami, ventilasi mekanis tidak mudah dipengaruhi oleh faktor lingkungan seperti musim, kekuatan angin luar ruangan, dan suhu, namun terdapat kesulitan seperti konsumsi energi, desain pipa, daya kipas, serta pembersihan dan desinfeksi peralatan ventilasi mekanis.
2.2 Disinfeksi KimiaDisinfeksi kimia adalah penggunaan disinfektan kimia yang mempunyai efek membunuh patogen, menggunakan alat untuk menggantungnya di udara untuk membunuh patogen dan mencapai tujuan mencegah dan mengendalikan penyebaran penyakit menular. Disinfektan kimia umum yang efektif melawan patogen penyakit menular pernapasan termasuk asam perasetat, klorin dioksida, hidrogen peroksida, ozon, dll. Karena disinfektan kimia umumnya bersifat iritan dan korosif, maka desinfeksi udara di ruangan kosong dan sering digunakan untuk disinfeksi terminal setelah pasien keluar dari institusi medis. Spesifikasi manajemen pemurnian udara rumah sakit merekomendasikan penggunaan metode penyemprotan volume sangat rendah dan metode fumigasi untuk disinfeksi udara dengan disinfektan kimia.
2.3 Perangkat Disinfeksi UdaraPerangkat disinfeksi udara dapat digunakan untuk mendisinfeksi udara dalam ruangan ketika ada orang dan semakin banyak diterapkan di institusi medis. Prinsip dasar alat desinfeksi udara adalah menggunakan faktor eliminasi di dalamnya untuk bekerja pada udara yang masuk ke alat desinfeksi udara, secara efektif membunuh mikroorganisme di udara dan menyaring partikel debu.
3 RingkasanDisinfeksi udara dapat secara efektif mencegah dan mengendalikan penyebaran penyakit menular pernafasan dan menghindari infeksi silang. Selama prevalensi penyakit menular pernafasan, ventilasi dalam ruangan harus dijaga dengan baik, dan sistem ventilasi AC terpusat harus digunakan dengan benar. Di hadapan orang, ventilasi alami, ventilasi mekanis, atau penggunaan alat desinfeksi udara dapat dilakukan sesuai dengan kondisi sebenarnya. Jika tidak ada orang, desinfeksi iradiasi ultraviolet dapat digunakan, atau konsentrasi asam perasetat, klorin dioksida, hidrogen peroksida, dan disinfektan kimia lainnya yang sesuai dapat dipilih, dan desinfeksi udara dapat dilakukan menggunakan metode penyemprotan volume sangat rendah atau metode fumigasi.